mmmhuhttp://ukhuwah-obsesi.blogspot.com/2012/05/ustman-bin-affan-pengusaha-kaya-yang_21.html
Ukhuwah Obsesi - Banyak
sekali pengusaha yang mengaku sebagai pengusaha Muslim.
Tetapi ketika gagal dalam bisnisnya, mereka menjustifikasi kegagalan itu
dengan alasan bahwa dunia ini hanya hiasan semata, dunia hanya sementara, uang
tidak dibawa mati, dan alasan lainnya. Masjid pun menjadi sekadar tempat
“persembunyian” ketika mereka gagal memenuhi value of
prosperity (Al
Qimah Al Madiyyah).
Bahkan secara masif telah terjadi pemahaman yang keliru tentang uang dan harta.
Pemahaman
seperti ini terjadi karena kebanyakan doktrin yang kita terima sejak
kecil bersifat negatif. Contoh doktrin negatif tersebut adalah uang itu kotor,
orang kaya itu sombong, uang merusak persahabatan dan persaudaraan, serta
kata-kata yang paling favorit: uang adalah
akar masalah. Dengan kondisi pemahaman seperti ini, wajar saja
banyak di antara saudara kita—kaum
Muslimin—mengesampingkan value of prosperity ini, dan hanya nyaman
ketika mereka bersentuhan dengan nilai kemanusiaan (Al
Qimah Al Insaniyyah), nilai etik (Al Qimah Al Akhlaqiyyah), dan terutama nilai
spiritual (Al Qimah Al Ruhiyyah).
Padahal jika kita menganalisa hukum syara’—yang memerintah kita melakukan perbuatan tertentu—kita akan menemukan bahwa harus ada keseimbangan dalam mengusahakan keempat nilai-nilai di atas. Islam tidak mengajarkan kita fokus hanya pada nilai ruhiyyah dan melupakan nilai-nilai yang lain, demikian juga sebaliknya. Masalahnya bukan kita tidak boleh fokus ke nilai ruhiyyah, tetapi kita juga harus ingat ada nilai-nilai lain yang juga harus kita usahakan dalam hidup, termasuk value of prosperity (Al Qimah Al Madiyyah).
Value of prosperity adalah
sesuatu yang kita usahakan berhubungan dengan materi. Misalnya,
uang, tabungan, rumah, kendaraan, dan hal yang berbentuk benda atau
materi. Allah telah memerintahkan kita untuk
memenuhi value of prosperity. Sebagai
contoh, ketika Allah memerintahkan jual beli,
bekerja, ataupun membentuk syirkah (kerja sama usaha, seperti syirkah
mudharabah, syirkah abdan, dll) sebenarnya bertujuan merealisasikan value
of prosperity. Al
Qimah Al Madiyyah ini erat kaitannya dengan ketiga nilai yang lain.
Misalnya dengan uang, kita bisa pergi haji, membayar zakat, bersedekah,
membantu orang yang dalam kesusahan, memberikan pendidikan yang baik kepada
anak kita, dan banyak amalshalih lain yang bisa dilakukan
dengan uang.
Jika uang beredar di tangan orang orang yang shalih maka
tidak mungkin mereka membuat bisnis yang
melanggar syara’ seperti judi online, bisnis esek-esek, dugem,
dan aktivitas bisnis lainnya yang dimurkai oleh Allah. Uang dimanfatkan di
jalan Allah. Mari kita flash back ke 1.400 tahun yang lalu, ketika
dakwah Rasul didukung oleh para pengusaha seperti Abu Bakar,
Umar, Usman, Abdurrahman bin Auf, banyak yang sudah mereka lakukan dengan harta
mereka untuk tegaknya Islam di muka bumi ini. Para sahabat Rasul yang juga
pengusaha ini telah menorehkan tinta emas dalam
sejarah kegemilangan Islam
Kali
ini, kami akan membahas sosok sahabat Ustman bin Affan. Sahabat Ustman bin
Affan adalah salah satu sosok nyata yang menyeimbangkan antara value
of prosperity dan
kesederhanaan. Ustman Bin Affan adalah pengusaha besar di zaman Rasulullah.
Meskipun kaya raya, beliau hidup dengan sederhana dan sangat dermawan sehingga
beliau dijuluki sebagai Bapak Zuhud.
Suatu
ketika pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq ra, kaum Muslimin dilanda kemarau
dahsyat. Mereka mendatangi Khalifah Abu Bakar dan berkata, “Wahai khalifah
Rasulullah, langit tidak menurunkan hujan dan bumi kering tidak menumbuhkan
tanaman, dan orang meramalkan datangnya bencana, maka apa yang harus kita lakukan
?”
Abu
Bakar ra menjawab: “Pergilah dan sabarlah. Aku berharap
sebelum tiba malam hari Allah akan meringankan kesulitan kalian.”
Pada
petang harinya di Syam ada sebuah kafilah dengan 1.000 unta mengangkut gandum,
minyak, dan kismis. Unta itu lalu berhenti di depan rumah Ustman, lalu mereka
menurunkan muatannya. Tidak lama kemudian pedagang datang menemui Ustman, si
pedagang kaya, dengan maksud ingin membeli barang itu.
Lalu
Ustman berkata kepada mereka: “Dengan segala senang hati. Berapa banyak
keuntungan yang akan kalian berikan ?”
Mereka
menjawab: “Dua kali lipat.”
Ustman
menjawab: “Wah sayang, sudah ada penawaran lebih.”
Pedagang
itu kemudian menawarkan empat sampai lima kali lipat, tetapi Ustman menolak
dengan alasan sudah ada penawar yang akan memberi lebih banyak. Pedagang
menjadi bingung lalu berkata lagi pada Ustman: “Wahai Ustman, di Madinah tidak
ada pedagang selain kami, dan tidak ada yang mendahului kami dalam penawaran.
Siapa yang berani memberi lebih ?”
Ustman
menjawab: ”Allah SWT memberi kepadaku 10 kali lipat, apakah kalian dapat
memberi lebih dari itu?”
Mereka
serentak menjawab: “Tidak!”
Ustman
berkata lagi: “Aku menjadikan Allah sebagai saksi bahwa seluruh yang dibawa
kafilah itu adalah sedekah karena Allah untuk fakir miskin daripada kaum
muslimin.”
Petang
hari itu juga Ustman r.a membagi-bagikan seluruh makanan yang dibawa unta tadi
kepada setiap fakir dan miskin. Mereka semua mendapat bagian yang cukup untuk
keperluan keluarganya masing-masing dalam jangka waktu yang lama.
Itulah
salah satu kedermawanan Ustman Bin Affan, merupakan keistimewaan yang
dimilikinya selain sebagai Khulafaur Rasyidin, dan beliau juga termasuk salah
seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Ustman bin Affan merupakan
khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab. Bangsawan dan konglomerat
Makkah yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW karena perjuangan dan
ketaqwaannya. Seorang pribadi shalih yang jujur, lembut, dan
pemalu. Jasa beliau untuk menstandarkan teks Al Quran memberi sumbangsih
besar dalam penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia. Data kekayaan beliau:
§ Assetnya bernilai 151.000
dinar plus 1000 dirham
§ Mewariskan property
sepanjang ‘Aris dan Khaibar
§ Memiliki beberapa sumur
oasis senilai 200.000 dinar atau 240 Miliar IDR
Namun
di akhir masa kekhalifahan dan hidupnya, harta yang dimiliki Utsman r.a hanya
tersisa dua ekor unta saja. Semuanya dinafkahkan untuk kesejahteraan umat.
Bahkan beliau pun tidak mau menerima tunjangan (gaji) dari baitul
maal. Subhanallah, inilah karakter khas generasi didikkan langsung
Rasulullah SAW.
(CAA)
Bismillahirrohmanirrohim.
BalasHapusAssalamu'alaikum wa Rohmatullohi wa Barokatuh.
Kepada Yth. :
Bapak, Ibu dan Para Dermawan
Dalam salah satu Hadits Nabi Muhammad Shollohu'alaihi wa Sallam bersabda : " Barang siapa yang melepaskan dari seorang muslim kesusahan dari salah satu kesusahan-kesusahan di Dunia, maka Alloh akan melepaskan kepadanya kesusahan dari kesusahan-kesusahan di hari Qiyamat, dan barang siapa yang memberi kemudahan dari kesulitan seorang muslim, maka Alloh akan memberikan kemudahan dari kesulitan kesulitan di Dunia dan Akhirat, dan barang siapa yang menutupi 'aib seorang muslim, maka Alloh akan menutupi kepadanya 'aib di Dunia dan Akhirat, Dan akan memberikan pertolongan kepada hambanya selama dia memberikan pertolongannya kepada saudaranya."H.R.Muslim
Dengan segala Hormat kepada Bapak, Ibu dan Para Dermawan, dengan ini sampaikan sekiranya bapak, ibu dapat memberikan pertolongan dan bantuan kepada saya modal usaha, yang mana pada sa'at ini saya sedang mengalami kesulitan mendapatkan musibah dalam usaha yang sedang saya rintis, sehingga dengan musibah itu saya mempunyai hutang sebesar Rp. 25.000.000.
Oleh karena itu saya mengajukan bantuan dana untuk membayar hutang dan untuk modal usaha yang sedang saya rintis sudah 3 tahun, total yang saya butuhkan Rp. 50.000.000
Uluran tangan dari bapak dan ibu sangat saya harapkan untuk kelangsungan usaha dan kehidupan saya dan keluarga.
Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih. Jazaakumullohu Khoiron Katsiro wa Khoiron Jazaa.
Rek BRI 416801006236538 atas Nama Muchlis
No Kontak 085311690221
Garut, 12 September 2014
Hormat saya
Muchlis
The Hotel & Casino (Eastside) - Mapyro
BalasHapusFind hotel information for The 익산 출장마사지 Hotel & Casino, Eastside in Eastside, NY. 경주 출장안마 See activity, 과천 출장마사지 reviews, photos 구미 출장샵 and 안양 출장샵 more.