la bellezza della condivisione

Ketika Semua Terasa Indah Saat Kita Berbagi

Kimia Selalu Penuh warna

Semua akan memancarkan indahnya warna mereka dan ketika digabungkan akan menjadi pelangi yang menakjubkan

Menjadi sebaik-baik manusia

Improvment selalu diawali dengan huruf "I" yang berarti saya

Air

Semua kehidupan berawal dari Air

Hemat

Hemat Air berarti menyelamatkan Bumi kita

Senin, 19 November 2012

Daftar Situs Yang Menghina Islam

berikut saia berikan Daftar Situs Yang Menghina Islam. keyakinan saia, masih banyak situs lain yang menghina agama Islam ini. Ini sebagai bahan pengetahuan bahwa orang-orang yang membenci Islam tidak hanya menyerang secara nyata tapi juga maya melalui dunia online ini.
daftar situs yang menghina Islam:
http://beritamuslim.wordpress.com/
http://indonesia.faithfreedom.org/doc/
http://www.faithfreedom.org/
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/forum.html
http://gengster.t35.com/
http://exmuslim.wordpress.com/
http://islamsesat.multiply.com/
http://muslimharustahu.wordpress.com/
http://teswordpress.wordpress.com/
http://mengenal-islam.t35.com/
http://mengenal-islam.forumphp3.com/
http://kesalahanquran.wordpress.com/
http://islamcomicbook.com/
mudah-mudahan daftar situs yang menghina Islam ini bisa hilang dari permukaan suatu saat nanti. atau, paling tidak berkurang jumlahnya bukan malah bertambah banyak.

sumber: http://alymerenung.wordpress.com/2010/01/15/daftar-situs-yang-menjelekkan-islam/

Peta Babi

Nah, tidak hanya bidang geografi saja yang punya peta, tapi bidang pangan pun punya, hehe. Anyway, peta babi bukan berarti peta penyebaran babi, peternakan babi, atau lokasi-lokasi yang menunjukkan banyak terdapat babi. Peta babi adalah sebuah diagram atau mapping yang menunjukkan penggunaan babi dan produk turunan babi (bukan anak babi ya maksudnya) pada produk-produk pangan, obat-obatan, atau pun kosmetika. Menyinggung mengenai produk turunan babi, yang saya maksud bukan anak babi, melainkan bahan-bahan, zat, atau produk yang dapat dihasilkan dari bagian tubuh babi. Berikut adalah gambaran umum peta babi, saya download dari website LPPOM MUI:
Bagian-bagian tubuh babi yang sering dimanfaatkan untuk produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika antara lain:

1.       Darah
Darah babi dapat digunakan sebagai bahan pembuatan media fermentasi untuk mengkultur bakteri. Darah babi berfungsi memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Apabila media fermentasi bakteri ini digunakan di dalam proses produksi pangan, maka pangan tersebut tergolong haram, karena mengandung unsur babi. Selain itu, darah babi juga dapat digunakan di dalam pembuatan obat-obatan dan sosis.

2.       Tulang
Tulang babi dapat digunakan sebagai bahan karbon aktif. Karbon aktif digunakan dalam penyaringan minyak dan air. Minyak dan air yang disaring menggunakan karbon aktif ini tergolong haram karena di dalam proses produksinya menggunakan unsur babi di dalamnya.

3.       Rambut
Penyusun utama dari rambut adalah protein yang bernama sistein. Seperti halnya rambut kita, rambut babi juga memiliki penyusun utama yang sama. Dari rambut babi dapat dihasilkan protein sistein yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan pengembang roti serta komponen flavor. Selain itu, rambut babi juga dapat digunakan sebagai sikat gigi dan sikat atau pun kuas. Pangan yang menggunakan bahan dari rambut babi maka tergolong haram.

4.       Daging
Daging babi jelas masih dimanfaatkan baik dalam bentuk utuhnya maupun sudah dalam bentuk turunannya. Daging babi dapat dijadikan bubuk dan digunakan sebagai komponen flavor dan bumbu. Daging babi utuh dapat digunakan sebagai porkbacon,ham, atau bahan campuran pasta.

5.       Lemak
Lemak babi biasa disebut sebagai lard. Produk turunan lard ini ada banyak, seperti sebagai pembentuk tekstur (texturizer), turunan lemak, shortening, dan bahan kaldu (broth). Tezturizer dari lemak babi umumnya digunakan sebagai bahan kosmetika seperti sabun dan lipstik. Turunan lemak babi dapat berupa monogliserida,digliserida, atau sudah dalam bentuk gliserin. Turunan lemak yang berupa mono dan digliserida biasanya digunakan sebagai emulsifier (pengemulsi) pada produk es krim, krimer, dan margarin. Sementara itu, turunan lemak dalam bentuk gliserin biasa digunakan sebagai campuran krim dan pasta gigi. Sedangkan shortening seperti kita ketahui sangat luas penggunaannya pada produk bakery (roti misalnya) dan biskuit.Broth atau bahan kaldu dari lemak babi merupakan bahan pembuatan flavor, sup, atau sebagai bumbu masakan secara langsung.

6.       Kulit
Kulit babi juga sangat luas penggunaannya di dalam pembuatan produk pangan.Gelatinkolagen, dan bahan kerajinan kulit merupakan hasil turunan dari kulit babi. Contoh produk yang menggunakan gelatin sebagai bahan penyusunnya antara lain: es krim, marshmallow, yoghurt, soft candy, jelly, dan kapsul. Sementara kolagen kulit babi digunakan sebagai bahan kosmetik serta cassing/selongsong sosis.

7.       Jeroan
Jeroan babi seperti usus dapat digunakan sebagai bahan cassing/selongsong sosis. Pankreas babi merupakan sumber penghasil hormon insulin. Selain itu, enzim pencernaan yang dapat dimanfaatkan dari babi adalah enzim rennet yang merupakan bahan utama pembuatan keju.

Begitu luasnya penggunaan bagian tubuh babi di dalam pembuatan produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika sedikit banyak merupakan dari efek kemajuan teknologi, khususnya teknologi yang erat kaitannya dengan pangan, farmasi, dan kosmetika. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi para ahli di bidang-bidang tersebut untuk mencari alternatif penggunaan bahan lain yang memiliki sifat fungsional yang sama atau hampir sama tetapi statusnya HALAL. Sekarang ini kepedulian dan kewaspadaan kita terhadap produk halal dan haram seharusnya semakin ditingkatkan. Tidak cukup hanya dengan mempercayai bahwa makanan yang kita makan misalnya, tidak mengandung daging babi, minyak babi, atau jeroan babi saja. Seperti halnya tidak cukup kita mempercayai bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak mengandung khamr saja. Konsumen muslimin dan muslimat tidak boleh hanya terpaku pada babi dan khamr saja, melainkan produk-produk turunannya tersebut yang halus atau terkadang membuat ragu-ragu itu juga perlu diwaspadai.

Langkah paling aman adalah dengan memilih produk-produk yang sudah mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI. Insyaa Allah, produk tersebut terjamin kehalalannya karena di dalam proses sertifikasi halal, melibatkan para ahli dari berbagai bidang ilmu serta didukung sistem jaminan halal yang sudah teruji. Konsumen tidak perlu repot-repot memperhatikan atau mencari tahu bahan-bahan ingredient es krim yang akan dibeli. Kita tinggal melihat apakah produk tersebut sudah mendapat sertifikat halal atau belum.

Jadi, hendaknya kita perlu jeli dalam memilih produk yang akan kita konsumsi. Memilih pangan yang halal, aman, bergizi, dan bermutu, dengan memperhatikan label misalnya adalah langkah yang bijak. Insya Allah.


Wallahu a'lam.




sumber: http://rachmatwidyanto.blogspot.com/2012/02/peta-babi.html

Sejarah Penggunaan Plasenta dalam Kosmetik

Pada tahun 70 an negara kuba sudah mulai mengekspor sebanyak 40 ton plasenta manusia ke Meriux Laboratorium di Perancis. Pada saat yang hampir bersamaan, di Kuba seorang spesialis ginekeolog, obstestetric dan farmakologi serta rekannya menemukan suatu substansi yang menstimulasi aktivitas pigmentasi saat mereka mempelajari metabolisme plasenta hidup pada kondisi laboratorium.
Kesuksesan penggunaan substansi yang terdapat dalam plasenta tersebut pada perlakuan penyakit kulit yang dikenal sebagai vitiligo (sejenis penyakit kulit yang tidak berpigmen). Sehingga pada tahun 1980-1982 pemerintah Kuba menghentikan pengiriman plasenta ke Perancis, dan memulai untuk memproduksi obat yang dikenal sebagai Melagenina pada industri farmasi dalam negerinya. Metode ini ini kemudian merambah ke negara-negara terdekat seperti Mexico, Venezuela, Kolumbia.
Pada tahun 1987, akhirnya untuk mengantisipasi jumlah pasien yang semakin meningkat yaitu 100 pasien per bulan yang berasal dari 90 negara, Kuba mendirikan Jasa klinik internasional untuk pengobatan vitiligo. Periode 1988 -1991 negara tersebut sudah mulai mengekspor Melagenina. Diikuti dengan pengembangan pusat- pusat kesehatan yang merupakan cabang dari negara Kuba di negara-negara lain seperti Spanyol, Kolumbia, Mexico, Peru,Argentina, Rusia dan Afrika.
Pada tahun 1992-1994 pemerintah Kuba menganalisa bahwa penting untuk membangun pabrik yang memproduksi berbagai macam obat-obatan dari plasenta manusia tidak hanya untuk Melagenina, tetapi juga pengobatan untuk perawatan lainnya seperti kosmetik, yang terbukti bahwa plasenta memiliki efesiensi yang menakjubkan untuk menunda proses penuaan.
Hasil penelitian tersebut ditemukan oleh Dr.Carlos Miyares Cao dan tim nya dari Pusat Histoterapy Plasenta yang kemudian berhasil dengan beberapa produknya yaitu :
1970-1980 :
Melagenina (untuk pengobatan vitiligo) Coriodermina (untuk pengobatan Psoriasis)
Piloactive lotion (untuk pengobatan Alopecia) 1980-1990 :
Tromboplastine (pengumpalan darah) Ophtalmic Anti -inflammatory Factor Dietary Supplement (osteoporosis-anemia) 1980-1994 :
Melagenina Plus dan Forte enteral food (perawatan intensiv) placental Lactogen (obstetric) Kosmetik 1980-1990
Placental shampoo Bioactive Dermal cream 1990-1994 :
Amniotic collagen cream Hair conditioner Facial tonic Cleaning Milks Bioactive Dermal Soap
Dari mana sumber plasenta itu di dapat ?
Plasenta dikumpulkan dari rumah sakit bersalin dan kebidanan Kuba, disimpan dan dijaga agar plasenta tidak beku. Plasenta tersebut kemudian di ekstraks dan di proses sesuai dengan produk yang diinginkan, dikemas untuk selanjutnya didistribusikan di dalam negeri dan di ekspor.
Saat ini Pusat dari Histoterapi plasenta di Kuba memiliki 2 area yaitu jasa klinik dan penelitian dengan tugas utama memberikan pelayanan medis ke untuk pasien-pasien yang berasal dari Kuba sendiri serta pasien asing yang menderita vitiligo, Psoriasis dan Alopecia. Meneliti untuk obat dan kosmetik yang baru yang diperoleh dari plasenta manusia.Membuat metode analisis laboratorium untuk menentukan kualitas dari hasil samping produk yang berasal dari plasenta manusia.
Area yang lainnya adalah mengatur manajemen dan produksi perusahaan. Tugas utamanya adalah memasarkan produk yang dihasilkan dari plsenta manusia. Memproduksi obat-obatan,kosmetik dan nutrisi yang diekstraks dari plasenta manusia. (Sumber: Jurnal Halal Maret 2003)
Disalin dari blog dr. Abu Hana

http://abuabdurrohmanmanado.wordpress.com/2012/08/20/sejarah-penggunaan-plasenta-dalam-kosmetik/

Belajar Mengelola Sampah dari Negara Maju

Cara terbaik mengurangi sampah adalah dengan tidak menghasilkannya. Hal ini berlaku bagi semua negara tak terkecuali di negara maju.Cara terbaik mengurangi sampah adalah dengan tidak menghasilkannya. Hal ini berlaku bagi semua negara tak terkecuali di negara maju.Cara terbaik mengurangi sampah adalah dengan tidak menghasilkannya. Hal ini berlaku bagi semua negara tak terkecuali di negara maju.
Masalah sampah muncul seiring pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Data dari Lembaga Perlindungan Lingkungan AS (Environmental Protection Agency) menyebutkan, penduduk Amerika menghasilkan 250 juta ton sampah padat per tahun pada 2010. Bandingkan dengan jumlah sampah padat yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia pada periode yang sama yang mencapai 56,3 juta ton pertahun.
Menurut data statistik Eurostat, setiap tahun, masyarakat Uni Eropa membuang 3 miliar ton sampah – 90 juta ton di antaranya adalah sampah beracun. Dari angka tersebut berarti, setiap pria, wanita dan anak-anak di Eropa membuang 6 ton sampah padat setiap tahun.
Namun menemukan cara mengelola dan membuang sampah – tanpa merugikan lingkungan – terus menjadi masalah besar di semua negara hingga saat ini. Di Eropa, kebanyakan dari sampah tersebut dibakar di tempat pembakaran sampah (incinerators) atau dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (67%). Namun kedua metode ini sama-sama merusak lingkungan.
Kebutuhan lahan untuk lokasi pembuangan sampah terus meningkat. Sampah juga mencemari udara, air dan tanah, melepas karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) ke udara, serta bahan kimia dan pestisida ke tanah. Hal ini membahayakan tidak hanya bagi kesehatan manusia, namun juga bagi hewan dan tumbuhan.
Amerika Serikat maupun Uni Eropa, berpegang pada tiga prinsip berikut untuk menangani sampah:
1. Mencegah produksi sampah
Strategi ini adalah yang terpenting dalam pola pengelolaan sampah yang sangat terkait dengan upaya perusahaan untuk memimimalisir kemasan dan upaya memengaruhi konsumen untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan.
Jika upaya ini berhasil – dengan bantuan media dan lembaga terkait – maka dunia akan bisa mengurangi sampah secara signifikan dan mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam setiap produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Mendaur ulang dan menggunakan kembali suatu produk
Jika kita masih sulit untuk mencegah terciptanya sampah, langkah daur ulang adalah langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk menguranginya.
Baik AS maupun negara Uni Eropa, mereka sudah menentukan jenis sampah apa saja yang menjadi prioritas untuk diolah dan didaur ulang, meliputi sampah kemasan, limbah kendaraan, beterai, peralatan listrik dan sampah elektronik.
Uni Eropa juga meminta negara-negara anggotanya untuk membuat peraturan tentang pengumpulan sampah, daur ulang, penggunaan kembali dan pembuangan sampah-sampah di atas. Hasilnya tingkat daur ulang sampah kemasan di beberapa negara anggota Uni Eropa mencapai lebih dari 50%.
Di AS, keberhasilan upaya daur ulang sejumlah produk juga sangat menggembirakan. Jumlah baterai (aki) kendaraan yang berhasil didaur ulang mencapai 96%. Jumlah surat kabar dan kertas yang berhasil didaur ulang ada di tempat kedua sebesar 71% dan sekitar duapertiga (67%) kaleng baja berhasil didaur ulang. Tantangan terbesar ada pada upaya mendaur ulang produk-produk elektronik konsumen dan wadah gelas. AS baru berhasil mendaur ulang seperempat (25%) dan sepertiganya.
3. Memerbaiki cara pengawasan dan pembuangan sampah akhir
Jika sampah tidak berhasil didaur ulang atau digunakan kembali sampah harus dibakar dengan aman. Lokasi pembuangan sampah adalah solusi terakhir. Kedua metode ini memerlukan pengawasan yang ketat karena berpotensi merusak lingkungan.
Uni Eropa baru-baru ini menyetujui peraturan pengelolaan TPA yang sangat ketat dengan melarang pembuangan ban bekas dan metetapkan target pengurangan sampah yang bisa terurai secara biologis.
Batas polusi di tempat pembakaran sampah juga telah ditetapkan. Mereka juga berupaya mengurangi polusi dioksin dan gas asam seperti nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen chlorida (HCL), yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Catatan penting, berdasarkan data EPA, upaya daur ulang dan pembuatan kompos di AS berhasil mencegah pembuangan 85,1 juta ton sampah pada 2010, naik dari hanya 15 juta ton pada 1980.
Prestasi ini setara dengan mencegah pelepasan sekitar 186 juta metrik ton emisi setara karbon dioksida (CO2) ke udara pada 2010 atau setara dengan memensiunkan 36 juta mobil dari jalan raya dalam satu tahun!
Upaya pengelolaan sampah yang baik tidak hanya memecahkan masalah pencemaran lingkungan tapi juga bisa menjadi solusi memerlambat efek pemanasan global. Sampai di mana kita?
Redaksi Hijauku.com
Masalah sampah muncul seiring pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Data dari Lembaga Perlindungan Lingkungan AS (Environmental Protection Agency) menyebutkan, penduduk Amerika menghasilkan 250 juta ton sampah padat per tahun pada 2010. Bandingkan dengan jumlah sampah padat yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia pada periode yang sama yang mencapai 56,3 juta ton pertahun.
Menurut data statistik Eurostat, setiap tahun, masyarakat Uni Eropa membuang 3 miliar ton sampah – 90 juta ton di antaranya adalah sampah beracun. Dari angka tersebut berarti, setiap pria, wanita dan anak-anak di Eropa membuang 6 ton sampah padat setiap tahun.
Namun menemukan cara mengelola dan membuang sampah – tanpa merugikan lingkungan – terus menjadi masalah besar di semua negara hingga saat ini. Di Eropa, kebanyakan dari sampah tersebut dibakar di tempat pembakaran sampah (incinerators) atau dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (67%). Namun kedua metode ini sama-sama merusak lingkungan.
Kebutuhan lahan untuk lokasi pembuangan sampah terus meningkat. Sampah juga mencemari udara, air dan tanah, melepas karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) ke udara, serta bahan kimia dan pestisida ke tanah. Hal ini membahayakan tidak hanya bagi kesehatan manusia, namun juga bagi hewan dan tumbuhan.
Amerika Serikat maupun Uni Eropa, berpegang pada tiga prinsip berikut untuk menangani sampah:
1. Mencegah produksi sampah
Strategi ini adalah yang terpenting dalam pola pengelolaan sampah yang sangat terkait dengan upaya perusahaan untuk memimimalisir kemasan dan upaya memengaruhi konsumen untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan.
Jika upaya ini berhasil – dengan bantuan media dan lembaga terkait – maka dunia akan bisa mengurangi sampah secara signifikan dan mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam setiap produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Mendaur ulang dan menggunakan kembali suatu produk
Jika kita masih sulit untuk mencegah terciptanya sampah, langkah daur ulang adalah langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk menguranginya.
Baik AS maupun negara Uni Eropa, mereka sudah menentukan jenis sampah apa saja yang menjadi prioritas untuk diolah dan didaur ulang, meliputi sampah kemasan, limbah kendaraan, beterai, peralatan listrik dan sampah elektronik.
Uni Eropa juga meminta negara-negara anggotanya untuk membuat peraturan tentang pengumpulan sampah, daur ulang, penggunaan kembali dan pembuangan sampah-sampah di atas. Hasilnya tingkat daur ulang sampah kemasan di beberapa negara anggota Uni Eropa mencapai lebih dari 50%.
Di AS, keberhasilan upaya daur ulang sejumlah produk juga sangat menggembirakan. Jumlah baterai (aki) kendaraan yang berhasil didaur ulang mencapai 96%. Jumlah surat kabar dan kertas yang berhasil didaur ulang ada di tempat kedua sebesar 71% dan sekitar duapertiga (67%) kaleng baja berhasil didaur ulang. Tantangan terbesar ada pada upaya mendaur ulang produk-produk elektronik konsumen dan wadah gelas. AS baru berhasil mendaur ulang seperempat (25%) dan sepertiganya.
3. Memerbaiki cara pengawasan dan pembuangan sampah akhir
Jika sampah tidak berhasil didaur ulang atau digunakan kembali sampah harus dibakar dengan aman. Lokasi pembuangan sampah adalah solusi terakhir. Kedua metode ini memerlukan pengawasan yang ketat karena berpotensi merusak lingkungan.
Uni Eropa baru-baru ini menyetujui peraturan pengelolaan TPA yang sangat ketat dengan melarang pembuangan ban bekas dan metetapkan target pengurangan sampah yang bisa terurai secara biologis.
Batas polusi di tempat pembakaran sampah juga telah ditetapkan. Mereka juga berupaya mengurangi polusi dioksin dan gas asam seperti nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen chlorida (HCL), yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Catatan penting, berdasarkan data EPA, upaya daur ulang dan pembuatan kompos di AS berhasil mencegah pembuangan 85,1 juta ton sampah pada 2010, naik dari hanya 15 juta ton pada 1980.
Prestasi ini setara dengan mencegah pelepasan sekitar 186 juta metrik ton emisi setara karbon dioksida (CO2) ke udara pada 2010 atau setara dengan memensiunkan 36 juta mobil dari jalan raya dalam satu tahun!
Upaya pengelolaan sampah yang baik tidak hanya memecahkan masalah pencemaran lingkungan tapi juga bisa menjadi solusi memerlambat efek pemanasan global. Sampai di mana kita?
Redaksi Hijauku.com
Masalah sampah muncul seiring pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Data dari Lembaga Perlindungan Lingkungan AS (Environmental Protection Agency) menyebutkan, penduduk Amerika menghasilkan 250 juta ton sampah padat per tahun pada 2010. Bandingkan dengan jumlah sampah padat yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia pada periode yang sama yang mencapai 56,3 juta ton pertahun.
Menurut data statistik Eurostat, setiap tahun, masyarakat Uni Eropa membuang 3 miliar ton sampah – 90 juta ton di antaranya adalah sampah beracun. Dari angka tersebut berarti, setiap pria, wanita dan anak-anak di Eropa membuang 6 ton sampah padat setiap tahun.
Namun menemukan cara mengelola dan membuang sampah – tanpa merugikan lingkungan – terus menjadi masalah besar di semua negara hingga saat ini. Di Eropa, kebanyakan dari sampah tersebut dibakar di tempat pembakaran sampah (incinerators) atau dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (67%). Namun kedua metode ini sama-sama merusak lingkungan.
Kebutuhan lahan untuk lokasi pembuangan sampah terus meningkat. Sampah juga mencemari udara, air dan tanah, melepas karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) ke udara, serta bahan kimia dan pestisida ke tanah. Hal ini membahayakan tidak hanya bagi kesehatan manusia, namun juga bagi hewan dan tumbuhan.
Amerika Serikat maupun Uni Eropa, berpegang pada tiga prinsip berikut untuk menangani sampah:
1. Mencegah produksi sampah
Strategi ini adalah yang terpenting dalam pola pengelolaan sampah yang sangat terkait dengan upaya perusahaan untuk memimimalisir kemasan dan upaya memengaruhi konsumen untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan.
Jika upaya ini berhasil – dengan bantuan media dan lembaga terkait – maka dunia akan bisa mengurangi sampah secara signifikan dan mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam setiap produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.
2. Mendaur ulang dan menggunakan kembali suatu produk
Jika kita masih sulit untuk mencegah terciptanya sampah, langkah daur ulang adalah langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk menguranginya.
Baik AS maupun negara Uni Eropa, mereka sudah menentukan jenis sampah apa saja yang menjadi prioritas untuk diolah dan didaur ulang, meliputi sampah kemasan, limbah kendaraan, beterai, peralatan listrik dan sampah elektronik.
Uni Eropa juga meminta negara-negara anggotanya untuk membuat peraturan tentang pengumpulan sampah, daur ulang, penggunaan kembali dan pembuangan sampah-sampah di atas. Hasilnya tingkat daur ulang sampah kemasan di beberapa negara anggota Uni Eropa mencapai lebih dari 50%.
Di AS, keberhasilan upaya daur ulang sejumlah produk juga sangat menggembirakan. Jumlah baterai (aki) kendaraan yang berhasil didaur ulang mencapai 96%. Jumlah surat kabar dan kertas yang berhasil didaur ulang ada di tempat kedua sebesar 71% dan sekitar duapertiga (67%) kaleng baja berhasil didaur ulang. Tantangan terbesar ada pada upaya mendaur ulang produk-produk elektronik konsumen dan wadah gelas. AS baru berhasil mendaur ulang seperempat (25%) dan sepertiganya.
3. Memerbaiki cara pengawasan dan pembuangan sampah akhir
Jika sampah tidak berhasil didaur ulang atau digunakan kembali sampah harus dibakar dengan aman. Lokasi pembuangan sampah adalah solusi terakhir. Kedua metode ini memerlukan pengawasan yang ketat karena berpotensi merusak lingkungan.
Uni Eropa baru-baru ini menyetujui peraturan pengelolaan TPA yang sangat ketat dengan melarang pembuangan ban bekas dan metetapkan target pengurangan sampah yang bisa terurai secara biologis.
Batas polusi di tempat pembakaran sampah juga telah ditetapkan. Mereka juga berupaya mengurangi polusi dioksin dan gas asam seperti nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen chlorida (HCL), yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Catatan penting, berdasarkan data EPA, upaya daur ulang dan pembuatan kompos di AS berhasil mencegah pembuangan 85,1 juta ton sampah pada 2010, naik dari hanya 15 juta ton pada 1980.
Prestasi ini setara dengan mencegah pelepasan sekitar 186 juta metrik ton emisi setara karbon dioksida (CO2) ke udara pada 2010 atau setara dengan memensiunkan 36 juta mobil dari jalan raya dalam satu tahun!
Upaya pengelolaan sampah yang baik tidak hanya memecahkan masalah pencemaran lingkungan tapi juga bisa menjadi solusi memerlambat efek pemanasan global. Sampai di mana kita?
Redaksi Hijauku.com

Permasalahan Lingkungan di Asia Tenggara

Krisis Air Bersih
Di Asia Tenggara permasalahan krisis air bersih merupakan salah satu masalah lingkungan sama dengan hal yang terjadi di Indonesia, berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) pada tahun 2006 negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Laos, Myanmar dan Filipina tergolong negara-negara yang mengalami krisis air bersih. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan warga di tiap negara apalagi semakin bertambahnya taun jumlah populasi juga semakin padat. Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu kompleksnya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.
Menanggapi permasalahan lingkungan di Asia Tenggara, ASEAN sebagai organisasi regional sebenarnya telah memiliki Rencana Aksi Strategis Asean tentang Lingkungan Hidup  pada 1994-1998, yang mendukung  rekomendasi khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Agenda 21 tentang hak air bagi seluruh penduduk tanpa terkecuali. Disini dijelaskan bahwa hak untuk mendapatkan air bersih merupakan hak asasi setiap manusia, sehingga privatisasi terhadap ketersediaan air harus menjadi kajian ulang karena dirasa merugikan masyarakat menengah ke bawah.. Menaggapi kekeringan yang terjadi pada sebagian negara di Asia Tenggara diadakan diskusi ASEAN People’s Forum/ ASEAN Civil Society Conference di Jakarta pada Mei 2011. Forum itu diikuti perwakilan masyarakat dan kalangan pegiat dari anggota Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN). Diadakannya diskusi ini merupakan wujud konkrit dari ASEAN untuk menjaga dan menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara. Sebab dalam prediksi pada tahun 2015 apabila tidak ada solusi konkrit yang mendasar mengenai penanggulangan kekeringan dan kekurangan air bersih di Asia Tenggara diprediksi hanya 88 persen penduduk Asia Tenggara yang akan bisa menikmati air bersih dan 12 persenya adalah penduduk miskin yang berkutat pada sanitasi air yang buruk.

 Penyebab Kekurangan Air Bersih
Faktor utama krisis air adalah perilaku manusia guna mencukupi kebutuhan hidup yaitu perubahan tata guna lahan untuk keperluan mencari nafkah dan tempat tinggal. Sebagian besar masyarakat di Asia Tenggara khususnya Indonesia, menyediakan air minum secara mandiri, tetapi tidak tersedia cukup informasi tepat guna hal hal yang terkait dengan persoalan air, terutama tentang konservasi dan pentingnya menggunakan air secara bijak. Masyarakat masih menganggap air sebagai benda sosial.
Populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata.
Pemanfaatan sumberdaya air bagi kebutuhan umat manusia semakin hari semakin meningkat. Hal ini seirama dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia, yang memberikan konsekuensi logis terhadap upaya-upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Disatu sisi kebutuhan akan sumberdaya air semakin meningkat pesat dan disisi lain kerusakan dan pencemaran sumberdaya air semakin meningkat pula sebagai implikasi industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidak disertai dengan penyebaran yang merata sehingga menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar. Selain itu meningkatnya jumlah populasi juga berdampak pada sanitasi yang buruk yang akan berpengaruh besar pada kualitas air.
Kerusakan lingkungan yang makin parah akibat penggundulan hutan merupakan penyebab utama kekeringan dan kelangkaan air bersih. Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah tangkapan air (catchment area) telah rusak karena penebangan liar. Laju kerusakan di semua wilayah sumber air semakin cepat, baik karena penggundulan di hulu maupun pencemaran di sepanjang DAS. Kondisi itu akan mengancam fungsi dan potensi wilayah sumber air sebagai penyedia air bersih.
Pemanasan global juga memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut dan dampak buruk lainnya. Seiring dengan semakin panasnya permukaan bumi, tanah tempat di mana air berada juga akan cepat mengalami penguapan untuk mempertahankan siklus hidrologi. Air permukaan juga mengalami penguapan semakin cepat sedangkan balok-balok salju yang dibutuhkan untuk pengisian kembali persediaan air tawar justru semakin sedikit dan kecil. Saat ini pencemaran air sungai, danau dan air bawah tanah meningkat dengan pesat. Sumber pencemaran yang sangat besar berasal dari manusia, dengan jumlah 2 milyar ton sampah per hari, dan diikuti kemudian dengan sektor industri dan perstisida dan penyuburan pada pertanian (Unesco, 2003). Sehingga memunculkan prediksi bahwa separuh dari populasi di dunia akan mengalami pencemaran sumber-sumber perairan dan juga penyakit berkaitan dengannya.
Menanggapi masalah kekurangan air bersih di beberapa negara di Asia Tenggara, ASEAN sebagai organisasi regional dapat dijadikan wadah untuk diskusi mendapat solusi atas permasalahan yang ada. Untuk regulasi dan penetapan kebijakan merupakan tanggungjawab dari setiap negara di kawasan Asia Tenggara. Beberapa solusi yang dapat ditawarkan diantaranya :
  1. Perbaikan system sanitasi di setiap negara, bisa melibatkan lembaga Internasional seperti WHO.
  2. Reboisasi terhadap hutan, mengingat kawasan Asia Tenggara memiliki kawasan hutan yang luas.
  3. Kerjasama regional dalam hal pelestarian dan pengawasan hutan di kawasan Asia Tenggara.
http://febriantoro92.wordpress.com/2011/12/20/permasalahan-lingkungan-di-asia-tenggara/

HALALKAH CANTIKMU?

Di belahan dunia manapun, wanita selalu ingin tampil cantik. Karena itulah, keturunan hawa tak bisa dilepaskan dari kosmetika. Ya, wanita-saya dan Anda- telah begitu terbiasa menghias diri dengan kosmetik.
Akan tetapi, tahukah Anda? 60% dari produk kosmetik –terutama produk perawatan kulit- diserap oleh kulit dan masuk ke pembuluh darah. Akibatnya, zat-zat yang terkandung dalam produk tersebut akan mengalir dan diserap oleh tubuh; seperti makanan. Maka, layaknya makanan, penting bagi kita-terutama wanita muslimah- untuk memperhatikan keamanan dan kehalalannya. (Walaupun ada juga produk yang hanya melapisi bagian luar kulit, perlakuannya tetap sama. Logikanya, sudikah dirimu jika lemak babi atau bahan berbahaya seperti mercuri dioleskan pada wajahmu?). Sayangnya, dewasa ini banyak produk kosmetik dan skin care yang mengandung bahan-bahan yang diragukan aspek kehalalannya.
Jadi, patutlah kita pertanyakan…
Telah halalkah kecantikan kita?
Dengan kata lain, apakah kosmetik yang kita gunakan halal?
Tips memilih kosmetik yang halal
1. Logo halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)
Logo Halal MUI di Kemasan Produk
Produk yang telah tersertifikasi halal akan mencantumkan logo di atas pada kemasannya. Sertifikasi menjamin kehalalan produk dari segi bahan, komposisi dan proses pengolahan. Perusahaan yang telah disertifikasi berarti telah menerapkan manajemen penjaminan produk agar tetap halal (Sistem Jaminan Halal). Dengan kata lain, benar-benar terpercaya!
Tetapi, cobalah lihat label kosmetikmu. Yakin deh, label halal akan jarang Anda temukan. Ya, banyak produsen kosmetik lokal masih kurang memperhatikan pentingnya sertifikasi halal. Oya, daftar kosmetik yang telah disertifikasi ada di tautan ini.
2. Untuk produk yang berasal dari luar negeri, telah banyak lembaga resmi maupun independen yang menerbitkan sertifikat halal. Salah satu lembaga yang dapat menjadi acuan kita adalah Muslim Consumer Group: lembaga sertifikasi milik komunitas muslim di Amerika Serikat. Situsnya dapat dilihat di sini.
3. Jika produk kosmetik yang Anda pakai belum tersertifikasi baik di dalam maupun luar negeri, cobalah melihat daftar komposisi bahan (ingredients) yang biasanya terdapat dalam kemasan produk. Produsen yang jujur akan mencantumkan semua bahan yang digunakan. Sebisa mungkin hindari bahan-bahan yang Haram dan kritislahlah terhadap bahan yang Mubah.
Bahan Kosmetik Haram
Dalam situs halalmui.org, Wakil Direktur LPPOM MUI Bidang Auditing, Ir. Muti Arintawati, M.Si, mengungkapkan bahwa berdasarkan asalnya, kosmetika dapat dikategorikan berasal dari beberapa sumber bahan, yaitu tumbuhan, hewan, sintetik kimia, mikroba dan manusia.
Bahan yang berasal dari tumbuhan secara natural halal kecuali yang telah tercampur dengan enzim hewan. Menurut  fashionesedaily.com, Seluruh bahan turunan dan ekstrak dari binatang yang diharamkan–seperti babi dan anjing–dapat dipastikan haram karena sifat/jenisnya memang diharamkan. Bahan-bahan yang berasal dari hewan lain dan turunannya biasanya tergolong nonhalal–kecuali dari jenis ikan dan lebah–bukan karena sifat bahannya yang haram, melainkan karena prosesnya (penyembelihan) yang dikhawatirkan tidak sesuai dengan syariah. Selain itu juga karena alasan etika.
Sementara itu, bahan sintetik kimia harus disediki lebih jauh apakah ia berasal dari sintetik tumbuhan atau hewan. Sedangkan bahan dari manusia dapat dipastikan haram karena menggunakannya berarti kanibalisme.
Bahan yang telah dinyatakan haram oleh MUI antara lain Plasenta Manusia dan Sodim Heparin (karena berasal dari babi).
Bahan Kosmetik Mubah
Berikut daftar beberapa bahan kosmetik mubah yang dapat dihimpun:
No
Nama Bahan
Keterangan
Haram jika …
Produk
1 Plasenta Plasenta atau ari-ari diklaim dapat mempertahankan kekenyalan kulit. Ia dapat berasal dari manusia dan hewan mamalia seperti sapi, babi, dan kambing.Hati-hati karena bahan ini kadang disamarkan dalam kemasan produk dengan nama ‘protein’ berasal dari manusia dan hewan haram. Sedangkan plasenta dari hewan yang halal dan diperoleh melalui proses persalinan, boleh digunakan. Lipstik, pelembab bibir, parfum, cream wajah, losion pelembab kulit, sabun mandi, dan bedak.
2 Cairan Amnion  Merupakan cairan yang melindungi janin dari benturan fisik dalam rahim. Berfungsi menghaluskan kulit. Bahan ini dapat berasal dari manusia, sapi, lembu jantan dan babi. berasal dari manusia dan hewan haram Pelembab, lotion rambut dan perawatan kulit kepala serta shampo
3 Glyserin / Gliserol Merupakan turunan lemak hasil samping pembuatan sabun. Berfungsi melembutkan dan menghaluskan kulit. Bahan ini dapat dibuat dari hidrolisis lemak atau minyak dari hewan atau tumbuhan (turunan lemak), sintetik kimia yang berasal dari gas propilena (minyak bumi) atau produk microbial. berasal dari hewan yang haram.Pembentukan gliserin ini bisa melibatkan enzim yang berasal dari hewan yang juga harus diwaspadai aspek kehalalannya. Sabun mandi, pelembab, hand and body lotion, face pack, masker, liquid face powder, lipstick, lipgloss, protective cream (sun block), skin freshener dan pasta gigi.
4 Kolagen Kolagen berasal dari jaringan ikat kulit  babi, biri-biri, kambing, sapi (bovine collagen, zyderm) dan organ manusia. Berfungsi menjaga elastisitas kulit. Kolagen yang sering digunakan untuk kosmetik adalah kolagen dari babi karena lebih ekonomis dan lebih bagus. berasal dari manusia dan hewan haram Pelembab, hand & body lotion, produk rejuvenasi kulit baik secara implant maupun topical (dioleskan)
5 Asam Alfa Hidroksi (AHA) Berfungsi mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Salah satu senyawa AHA yang banyak dipakai adalah asam laktat (lactic acid). Pembuatan asam laktat melibatkan media yang berasal dari hewan yang harus diwaspadai aspek kehalalannya.
6 Vitamin Terdapat beberapa vitamin yang mempunyai sifat tidak stabil, sehingga harus distabilkan dengan bahan penstabil. Bahan yang sering dipakai diantaranya adalah gelatin (yang berasal babi dan sapi), karagenan, gum, atau pati termodifikasi. Menggunakan bahan pestabil berupa gelatin dari babi produk perawatan kulit dan rambut.
7 Hormon hormon estrogen, ekstrak timus dan melantonin adalah contoh hormon yang biasa digunakan pada kosmetik. Hormon tersebut dapat memberi kesan seakan pengguna lebih muda, cantik, dan segar Hormon berasal dari hewan sehingga harus diteliti lagi aspek kehalalannya.
8 Elastin Elastin merupakan komponen jaringan ikat kulit selain kolagen. Biasanya terdapat bersama-sama kolagen Berasal dari hewan haram produk perawatan kulit dan rambut
9 Allantoin dan turunannya meliputi Aluminiumchlorhydroxy Allantoinate, Aluminiumdihydroxy Allantoinate, Allantoin N Acetyl DL Methionine dll. Berfungsi membantu mempertahankan kelembaban dan kelembutan kulit, serta anti iritasi kulit. Allantoin cair dapat diketemukan pada janin mahluk hidup, air seni anjing, benih gandum, cacing tanah dan komponen organik lainnya. Berasal dari hewan haram produk deodoran, anti iritasi pada perawatan bayi, moisturizing cream and lotion, pasta gigi, produk skin care dan sebagai anti dandruff pada shampo.
10 Botox atau botulinum toxin tipe A Merupakan protein kompleks yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Proses pembuatan menggunakan serum albumin dari manusia atau hewan haram
11 Lanolin Sejenis minyak/lemak yang biasanya berasal dari hewan. Berasal dari hewan haram/proses penyembelihan tidak sesuai syariah produk lotion, salep kulit, whitening cream dan pemberi efek glossy pada lipstik.
12 Keratin Dapat berasal dari protein kacang kedelai maupun protein hewan  Berasal dari rambut manusia atau protein hewan haram produk pewarna rambut.
13 Asam Hialuronat (Hyaluronic Acid) Berfungsi menjaga kesehatan kulit. Terdapat dalam cairan mata dan tali janin. Berasal dari hewan haram whitening cream dan perawatan kulit
14 Lemak dan turunannya, seperti lauric acid, stearic acid, gliserin, GMS, cetyl alc, glycolic acid, dan palmitic acid; Nayad (ekstrak khamir); cerebroside; asam amino; cholesterol; cystine (sistina); hydrolised animal protein; lipids; dll Berasal dari hewan haram lotion, sun block, whitening lotion, lotion, dll.
Bahan Alkohol
Nama Bahan
Keterangan
Cetyl Alcohol – Halal Cetyl alcohol adalah alcohol yang terdiri dari molekul berantai panjang. Alkohol ini berbentuk padat sehingga tidak dapat diminum dan tidak dapat diserap kulit. Bahan ini juga tidak beracun.
Cetearyl alcohol – Halal Pada kosmetik dan skin care, cetearyl alcohol bukanlah benar-benar alcohol. Zat ini merupakan lilin (wax) yang teremulsi yang dibuat dari tumbuhan.
Ethyl Alcohol – Haram Ethyl Alcohol banyak digunakan pada lotiaon aftershave maupun parfum wanita. Zat ini dapat diserap oleh kulit. Nama lain bahan ini antara lain ethanol dan methylated spirit
4. Jika produk tidak mencantumkan komposisi bahan, kita dapat menghubungi produsen via telepon atau email. Produsen mungkin akan sedikit sensitif bila kita bertanya mengenai kehalalan bahannya. Tetapi ia akan merespon dengan baik bila kita bertanya bahan-bahan produknya dengan alasan takut alergi.

Cantikmu adalah Halalmu

Wanita mana yang tak ingin terlihat mempesona, cantik dan berseri. Hampir setiap saat kita dijamu oleh iklan-iklan yang menawarkan produk kecantikan bagi wanita Indonesia. Mulai dari pemutih, anti kerut, lipstik, maskara dan kosmetik lainnya. Saya termasuk salah satu konsumen yang rajin membeli produk perawatan kulit, baik berupa pelembap, bedak hingga blash on (pemerah pipi). Sejak duduk di bangku kuliah semester pertama, bahkan saat masih SMU, saya sudah menggunakan pelembap dan bedak tabur jika akan pergi ke sekolah, hal ini membuktikan, wanita tidak bisa lepas dari kosmetik, meskipun hanya sedikit olesan bedak tabur atau pelembap di wajah dan bibir saja. Namun, tumbuh sebagai seorang muslim dewasa, saya mulai mempertanyakan tentang ke-halal-an produk terutama kosmetik yang selama ini saya gunakan. Jika makanan yang bersumber dari bahan-bahan yang haram saja tidak boleh dikonsumsi, lalu bagaimana dengan kosmetik yang bersumber dari bahan-bahan haram, apakah selama ini kita sudah "ngeh" terhadap ke-halal-an kandungan atau bahan kosmetik yang kita konsumsi sehari-hari?.


Pentingnya Halal
Halal bagi umat muslim bukan hanya suatu keharusan, tapi juga kebutuhan. Mengkonsumsi sesuatu yang halal dan baik merupakan wujud dari ketaqwaan kita terhadap Sang Pencipta, Allah SWT.  Produk-produk yang kita makan, pakai, dan gunakan akan mencerminkan pribadi dan hati seorang muslim, sebagaimana penjelasan dalam Al-Qu'ran Surat Al-Maidah:88 dan Al-Baqoroh:168

dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”  

Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu"

Halal bukan membatasi kaum muslim untuk menggunakan produk tertentu, tapi justru halal dan thayib (baik) membantu kita "membersihkan diri" dari hal-hal yang tidak baik, syubhat, dan membahayakan bagi kesehatan jiwa maupun psikis. Menurut Prof HM.Hembing (sumber dari sini) ahli dalam pengobatan tradisional dan akupuntur, secara tidak langsung sesuatu yang halal akan menerima jiwa yang bersih, pikiran dan jasmani yang sehat, sehingga muncullah ketentraman dan kekhusuan dalam dirinya. Halal menjadi penting, karena ia adalah bagian dari Iman, dan karena sesungguhnya Allah menyukai sesuatu yang baik (Thayib).

"Sesungguhnya Allah Itu Baik dan dia hanya menerima hal-hal yang baik-baik saja" (H.R . Muslim).

Kosmetika Halal
Bukan saja makanan yang perlu halal, tapi alangkah baiknya jika obat-obatan serta kosmetik yang kita gunakan terbebas dari unsur yang diharamkan. Zat atau unsur yang haram digunakan oleh kaum muslim salah satunya adalah daging babi.

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.”
(Qs Al-Maidah:3)

Saat ini masih ada kosmetik-kosmetik yang menggunakan unsur "plasenta" dalam kandungannya. Menurut LPOM MUI, plasenta berasal dari tubuh manusia, kambing atau sapi, dan termasuk ke dalam salah satu zat yang haram untuk dikonsumsi. Unsur serta bahan yang diekstrak dari binatang yang haram, secara sifat dan jenis, jelas menjadi haram, namun, menurut MUI, bahan-bahan yang meskipun berasal dari hewan lain bisa menjadi haram, bukan karena sifatnya, tapi karena dikhawatirkan proses penyembelihannya yang tidak sesuai dengan syariat islam. Bahkan, tidak menjamin produk kecantikan dengan label alami asli 100% terbuat dari bahan alami, karena ekstrak dari hewan pun bisa termasuk alami.

MUI juga telah mendaftarkan beberapa unsur dalam kosmetik yang tergolong mashbooh (perlu dikaji lebih lanjut) yang berasal dari hewan, seperti, asam amino, alantoin, kolagen, elastine, gelatine, gliserin, keratin, lanolin, asam oleat, asam stearat, stearyl alcohol,stallow (lemak hewan), dan yang lainnya. Selain plasenta ada juga sodium heparin yang berasal dari babi, yang juga telah diharamkan oleh LPOM MUI.

Kesadaran kita, sebagai muslim, untuk menggunakan produk kosmetik yang aman, bukan hanya terbebas dari kandungan yang berbahaya seperti merkuri saja, namun juga ke-halal-an yang dibawanya. Sebagai pembeli, tentunya kita harus jeli dalam memilih dan memilah produk-produk yang aman dan halal untuk dikonsumsi. Di bawah ini ada beberapa tips yang saya dapatkan dari beberapa sumber, mengenai hal-hal yang dapat dilakukan saat membeli suatu produk kosmetik yang halal (sumber: http://fashionesedaily.com/blog/2012/05/01/bagaimana-memilih-kosmetik-halal/)


  • Legalitas Produk. Produk kosmetik yang legal dapat kita lihat dengan tercantumnya nomor pendaftaran produk di BPOM, biasanya kode CD untuk produk kosmetik lokal, dan CL untuk kode kosmetik impor.
  • Komposisi Bahan. Sebelum membeli, sebaiknya lihat dulu komposisi bahan-bahan kosmetik tersebut, apakah tergolong unsur yang halal, mashbooh, atau nonhalal. 
  • Nama dan alamat produsen tercantum dengan jelas dalam kemasan atau produk, sehingga konsumen dapat dengan mudah menindaklanjuti produk yang bersangkutan.
  • Terdapat label atau logo dari badan LPOM MUI yang bersertifikat halal. Meskipun tidak semua kosmetik yang tidak bersertifikat halal adalah haram, namun akan lebih aman jika produk kosmetik tersebut sudah tersertifikasi secara halal dari MUI. Logonya seperti di bawah ini:
Gambar diambil dari http://halalismylife.blogdetik.com/