Senin, 12 November 2012

Orang Kaya yang Dicintai Allah dan Ditakuti Iblis



Allah Rabbul Izzati  Yang Maha Suci  berfirman dalam hadits Qudsi  ; Allah  mencintai tiga
perkara  dan sangat mencintai kepada  tiga hal yang lain. Mereka berjumlah enam orang yang
Kami bagi menjadi dua kelompok.
1.      Aku mencintai orang fakir yang rendah hati, sedangkan  Aku sangat mencintai orang kaya yang rendah hati, karena ia punya alasan untuk berlaku sombong, tapi ia tetap  rendah hati

2.      Aku mencintai orang kaya yang dermawan, sedangkan Aku lebih mencintai orang miski yang dermawan
3.      Aku mencintai orang yang sudah tua tapi taat, sedangkan Aku lebih mencintai orang muda yang taat.
Dan Aku membenci tiga perkara dan kebencian-Ku kepada 3 perkara lainnya sangat kuat.
1.      Aku benci orang kaya yang sombong tapi Aku lebih benci kepada orang miskin yang sombong
2.      Aku benci orang fakir yang bakhil, tapi Aku lebih benci lagi kepada orang kaya yang bakhil.
3.      Aku benci pemuda yang durhaka (ma’siat), tapi Aku lebih benci lagi kepada orang yang sudah tua yang maksiat. (Hadits Qudsi dalam Tafsir al-Sya’rowi )
Sumber : Tafsir Asy’sya’awi Bab. 105 Hal. 2570
Kemudian diceritakan dari Wahab Bin Munabbih bahwasanya ia berkata, Allah Ta‘Ala memperintahkan iblis mendatangi Nabi Muhammad saw dan menjawab apa yang beliau tanyakan, kemudian iblis itu datang dengan menyerupai orang tua yang bertongkat, lalu terjadilah dialog antara iblis dan Nabi Muhammad.
Nabi saw bertanya kepada iblis mengapa ia datang. Iblis mengatakan bahwa Allah memerintahkannya untuk mendatangi beliau. Lalu nabi saw bertanya “Wahai makhluk terkutuk, ada berapa kelompok musuh-musuhmu?” lalu iblis menjawab, Ada 15 kelompok, Berikut golongan yang ditakuti iblis.
1. Nabi Muhammad saw,
2. Pemimpin yang adil,
3. Orang kaya yang rendah hati,
4. Pedagang yang jujur,
5. Orang pandai yang alim yang tenang pembawaannya,
6. Orang mukmin yang suka memberi nasihat,
7. Orang mukmin yang murah hati,
8. Orang yang bertaubat yang tetap pada taubatnya itu,
9. Orang yang benar-benar menjaga diri dari yang haram,
10. Orang mukmin yang senantiasa dalam keadaan suci,
11. Orang mukmin yang banyak sedekah,
12. Orang mukmin yang berbaik budi kepada sesama manusia,
13. Orang mukmin yang banyak bermanfaat bagi sesama manusia,
14. Orang yang pandai Al Qur’an dan selalu membacanya,
15. Orang yang biasa mengerjakan sholat di waktu malam saat orang lain sedang tertidur
Dari dua kisah diatas ditunjukkan bahwa menjadi orang kaya merupakan suatu potensi untuk dicintai Allah dan menjadi ladang beribadah yang lebih efektif karena ketika seorang muslim menjadi seorang yang kaya raya maka dia dapat lebih mudah menjalankan ibadah khususnya yang memerlukan finansial berlebih. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa orang kaya yang dicintai Allah sekaligus dibenci Iblis adalah orang kaya yang rendah hati, Lantas seperti apakah orang kaya yang rendah hati?
1.      Berbicara sesedikit mungkin tentang diri sendiri. Orang lebih senang menjadikan dirinya sebagai pusat pembicaraan. Banyak orang membuat sensasi agar dijadikan buah mulut orang-orang di sekitarnya, membuat mereka merasa sangat dihargai, bahkan diri kita sendiri pun kadang begitu. Di lain kesempatan, kita juga terkadang merasa tertekan ketika ternyata menemukan kehadiran kita biasa-biasa saja. Sebaiknya, jika memungkinkan, kita tidak usah membangga-banggakan diri sendiri dan prestasi yang sudah dicapai. Lebih baik orang lain tahu semua itu dari orang lain, saudara, atau siapa saja.
2.      Mengurus atau mengerjakan sendiri urusan pribadi. Meskipun mungkin kita mempunyai pembantu di rumah, bukan berarti kita harus menggantungkan semua urusan padanya. Jika bisa, bersihkan kamar anda sendiri tanpa harus menyuruh pembantu melakukannya yang sudah terlalu lelah mengurus segala urusan rumah.
3.      Hindari rasa ingin tahu yang berlebihan dan janganlah mencampuri urusan orang lain. Sebisa mungkin jika hal itu tidaka da sangkut pautnya dengan kita, kita jangan terlalu mencampuri.
4.      Terimalah pertentangan dengan kegembiraan. Satu orang dengan satu atau dua pendapat itu wajar. Tapi, bagaimana jika ada 50 orang dalam satu ruangan? Tentu sudah pasti, akan ada lebih dari 50 macam pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat itu akan selalu ada, namun yang menjadi masalahnya adalah kemampuan kita untuk menyikapi dan menghargai perbedaan pendapat. Jika tidak bisa, maka hal ini akan menjadi cikal bakal munculnya konflik. Mulai sekarang, hargai dan terima perbedaan pendapat yang ada di sekitar kita.
5.      Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain. Kalau kita suka menyimpan kesalahan orang lain, itu sama saja kita menganggap diri kita lebih baik dibandingkan orang lain. Padahal, kita sendiri pun sering berbuat kesalahan, bukan? Dan jujur, kita pun akan jauh lebih berbahagia jika orang lain memaafkan kesalahan kita. Lantas, kalau kita pandang itu baik, kenapa kita tidak melakukan hal yang sama pada orang lain?
6.      Terimalah perasaan tidak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah. Tidak usah berkecil hati. Kalau manusia tidak bersedia memperhatikan kita, itu sama saja kita memberikan tempat bagi Tuhan untuk mengambil alih tempat itu. So, kalau Tuhan sendiri yang memperhatikan kita, dijamin hidup kita akan lebih baik.
7.      Bersikap sopan dan peka, sekalipun ada seseorang yang memancing amarah kita.
8.       Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai orang lain.
9.       Bersikaplah mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun anda yang benar

Poin-poin diatas juga dapat dilihat dalam diri Rasulullah SAW, Siti Khadijah, Utman bin Affan dan para sahabat Rasul lainya sebagaimana yang telah dicantumkan dalam blog ini sebelumnya. Lalu masih adakah figur orang kaya yang rendah hati pada zaman sekarang? Sandiaga Uno (http://sosok.kompasiana.com/2011/09/27/sandiaga-uno-sosok-milyarder-yang-rendah-hati/), bill gates dan 10 orang kaya dermawan lainnya juga bisa anda jadikan contoh untuk menjadi orang kaya yang rendah hati.



Sumber :                                                            




0 komentar:

Posting Komentar