Manusia membutuhkan air dalam kehidupannya, baik untuk minum, memasak
mencuci, dan sebagainya. Dalam satu hari, seorang manusia dewasa
membutuhkan sekitar 1,6 liter air untuk dikonsumsi. Sehubungan dengan
kebutuhan itu, sudah selayaknya diupayakan penyediaan air minum yang
aman bagi manusia. Usaha pengolahan desinfeksi air minum dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain perebusan dan cara kimiawi. Dalam
situasi bencana , mungkin akan sulit untuk melakukan pengolahan dengan
cara perebusan, padahal persyaratan bahwa angka E.coli dalam air minum
adalah nol per 100 ml air harus dipenuhi. Pada saat seperti itu akan
lebih memungkinkan (praktis) untuk menggunakan cara kimiawi dengan
penambahan desinfektan. Merebus air untuk kebutuhan minum telah menjadi
kebiasaan mayoritas orang Indonesia. Namun, mahalnya harga minyak tanah
alias minah cukup merepotkan para ibu rumah tangga.
CARA MENDAPATKAN AIR MINUM SEHAT
Ada beberapa cara untuk mendapatkan air minum sehat, antara lain:
- Merebus: Air bersih direbus sampai matang (mendidih) dan biarkan mendidih (tetap jerang air di atas kompor yang menyala, jangan matikan kompor) selama 3-5 menit untuk memastikan kuman-kuman yang ada di air tersebut telah mati;
- Sodis (Solar Disinfection): atau pemanasan air dengan menggunakan tenaga matahari. Air bersih dimasukkan ke dalam botol bening kemudian diletakkan di atas genteng rumah selama 4-6 jam saat cuaca panas atau 6-8 jam saat cuaca berawan. Panas matahari dan sinar ultra violet akan membunuh kuman-kuman yang ada di air sehingga air menjadi layak minum;
- Klorinasi atau proses pemberian cairan yang mengandung klorin untuk membunuh bateri dan kuman yang ada di dalam air bersih. Salah satunya yang tersedia adalah “Air Rahmat” yang siap untuk dipakai pada tingkat rumah tangga.
Air RahMat mengandung larutan sodium hypochlorite sebesar 1,25 persen. Kandungan zat kimiawi itu dijamin berkhasiat membunuh bakteri penyebab penyakit yang ada di air mentah. Air RahMat bisa mengubah kualitas air, tapi tidak mengubah warna dan rasa. Air RahMat ini diluncurkan di kantor Menko Kesra di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2006). Air RahMat dikembangkan melalui riset yang intensif lebih 10 tahun oleh US Center for Disease Control. Temuan ini dikembangkan dengan menggunakan dana dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Di Indonesia, air RahMat didistribusikan oleh PT Dos Ni Roha dan diproduksi oleh PT Tanshia Consumer Products. Publik bisa mendapatkan larutan ini dengan harga Rp 4.000 untuk air RahMat sebanyak 100 ml. Air sebanyak itu bisa memurnikan 600 liter air. Air RahMat dikemas dalam botol kecil, seperti botol obat tetes mata. Warnanya putih. Yang dijual di pasaran, tutupnya kerucut warna biru. Di dalam stiker botol itu terdapat cara penggunaan, yaitu: siapkan air dalam wadah, sebaiknya berleher kecil atau menggunakan kran. Teteskan air RahMat sebanyak 4 tetes untuk 1 lier air, 19 tetes untuk 5 liter dan 38 tetes untuk 10 liter air. Tuangkan air RahMat ke dalam wadah berisi air. Kocok/aduk selama 30 detik, lalu diamkan selama 30 menit. Siap diminum. Perhatian: jangan diminum langsung. Bila tertelan, segera minum air sebanyak-banyaknya. Dianjurkan memakai air bening/jernih. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Bila terkena mata, cuci dengan air. Hindarkan dari cahaya matahari. Simpan di tempat sejuk dan segera tutup kembali setelah pakai. Sebaiknya tidak menggunakan wadah yang menggunakan besi, seng atau aluminium.
APA ITU “AIR RAHMAT”?
“Air Rahmat” adalah sebuah produk yang berisi larutan sodium
hypochlorite, dengan klorin sebagai salah satu bahan dasar utamanya.
Produk ini telah diuji untuk penggunaan pada tingkat masyarakat dan telah
mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Air minum yang diproses dengan
“Air Rahmat” dapat bertahan selama satu bulan dalam suhu kamar.
PENGGUNAAN AIR RAHMAT
Cara penggunaannya sangat sederhana, seperti berikut:
1. Siapkan air bersih dalam wadah;
2. Teteskan ”Air Rahmat” sesuai takaran;
3. Tuangkan ”Air Rahmat” yang sudah ditakar ke dalam wadah berisi air:
4. Aduk/kocok selama 30 detik, lalu diamkan selama 30 menit atau lebih, selanjutnya air telah siap/layak untuk diminum.
Air Rahmat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, balita serta bayi. Bilamana air yang telah menggunakan air rahmat ini sedikit berbau kaporit, maka cukup diamkan selama beberapa jam, maka baunya pun akan segera hilang.
linknya: http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/07/28/air-rahmatkeajaiban-ilmu-pengetahuan-untuk-mendapatkan-air-bersih/
0 komentar:
Posting Komentar